Senin, 07 Maret 2016

TRAUMA DITIPU TEMAN DEKAT JOIN BISNIS

[Hati-hati investasi dengan teman sendiri]


Kronologis
Berawal dari keinginan untuk cari tambahan penghasilan selain gaji kerja, pasti sobat pernah berpikiran seperti itu khan. Seorang teman lama yang sudah lama tidak ketemu menawarkan join bisnis di bidang jual beli lembu.

Sebut saja namanya Andi Armana [nama sebenarnya] bin Jayus Susanto beralamat di jalan Komplek Veteran Glugur Darat kota Medan tepat bersebelahan dengan kuburan glugur kota Medan, perawakannya sedang, kepalanya besar menonjol kedepan, rambutnya selalu pendek, jalannya cepat, bicaranya celat/cadel, tamatan Pondok Pesantren Gontor & bahasa Arabnya fasih, kadang bisa bergaya seperti ustad, kadang bisa juga bergaya anak muda/preman. Sebelumnya dia adalah sahabat dekat yang bisa diajak ngobrol dan banyak nyambungnya, bahkan orangtuanya Jayus Susanto sudah menganggap saya anaknya juga.

Pernah suatu ketika dia meminta tolong bantuan untuk mengatasi masalah perekonomian keluarganya saya selalu membantunya, bahkan beras sajapun saya yang belikan, tidak hanya itu susu anaknyapun saya santuni, kalau pinjam uang ya sudah tak terhitung lagi ke saya. Suatu malam pernah Anaknya mengalami step panas tinggi suhunya kejang-kejang dan menggedor rumah saya untuk meminta tolong pakai kenderaan ya saya berikan. Ini pada saat dia masih bersama istrinya yang pertama.

Bahkan beberapa tahun lalu, dia pernah cekcok dengan ipar dirumah mertua istrinya yang keempat, malahan mengungsinya kerumah saya bukan ke rumah orangtua kandungnya.

Sebenarnya saya sudah malas bersahabat dengan dia lagi karena tahun silam pernah menipu dan terlibat hutang piutang juga dengan rekan-rekan kenalan saya.

Saya tahu betul sepak terjangnya dalam jual beli lembu ini, karena sebelumnya pernah ikut juga untuk memotong lembu dengannya disaat-saat Perayaan hari raya Idul Adha beberapa tahun lalu, dan pernah juga ikut dagang kambing di tahun yang sama. Dan pernah juga melihat karantina kambing miliknya yang akan di export ke Malaysia, ini saya tahu beberapa tahun lalu. Dan sempat juga saya menuliskan profile sukses bisnisnya disalahsatu media cetak dan membuatkan bisnis online miliknya melalui media sosial. Dan pernah juga berangkat ke luar kota mengutip uang hasil dagangannya.

Kala itu dia mengajak saya karena mengingat kebaikan-kebaikan yang sudah saya pernah lakukan kepadanya dahulu disaat dia mengalami kesulitan ekonomi keluarganya, kira-kira dia ingin balas budi kebaikan kepada saya, malah kemarin dia memberi uang tanpa hitung-hitungan lagi karena lagi ada cukup uang.


Sering telepon dan ketemu
Beberapa tahun berlalu, sayapun sudah berkeluarga dan tidak pernah mendengar kabarnya lagi, suatu hari dia menelepon saya, nomor HP saya didapatnya dari sepupu, dia telepon saya hanya untuk menanyakan kabar dan menceritakan keberhasilannya dalam bisnis jual beli kambing dan lembu.

2013 lalu, dia sering telepon dan share masalah-masalah yang dialaminya, terutama bisnis jual beli lembu yang mengalami stag. Cerita tentang uangnya yang dibawa lari kawannya, tentang ditipu kawannya, bercerai dengan istri kedua dan istri ketiganya. Nah saat dia telepon dia sudah punya istri yang keempat. Artinya sudah kawin tidak cocok, dicerainya.   

Karena nasib apes belakangan yang telah dideritanya, saya juga menguatkannya dengan dorongan motivasi untuk tetap dia bersemangat dan bersabar dalam menjalankan bisnisnya karena sering ditipu atau dilarikan uangnya oleh orang kepercayaannya. KATANYA SECH…

Saling ketemu dan sering datang kerumah jika ada perlu & maunya. Dari ceritanya, dia pernah meminjam uang dari seorang dokter gigi di Glugur Kota Medan namanya pak Hasan termasuk pamannya dan membuka praktek gigi dirumahnya. Pak hasan ini sangat tertarik dengan investasi jual lembu sampai dia menggadaikan tanah & surat mobilnya malah minjam uang dari kawannya lagi untuk mendapatkan keuntungan yang lumayan dari join bisnis dengan Andi ini.

Sebuah awal yang manis tetapi faktanya dalam menjalani bisnis ini si Andi mengalami kendala dan masalah sehingga pengembalian dana investasi pak hasanpun terhambat bukan cerita keuntungan lagi. Dari ceritanya, lama kelamaan hutang itupun dapat terlunasi juga ke pak hasan plus lembu 2 ekor.

Berikutnya, saya coba membantunya dengan mencari investor tidak lain adik saya sendiri yang sukses berkarir di Jakarta. Kami hubungi dia untuk join bisnis ini dan singkat cerita dia menginvestasikan dananya 20 juta. Proses berlangsung, ternyata ditengah jalan adik saya tarik dananya, masalahpun terjadi pada system putaran dana pengelola bisnis Andi dan menimbulkan kerugian uang adik saya Rp. 3.500.000,- sampai sekarang cerita ini saya buat, hutang adik saya inipun belum dilunasi Andi.

Giliran saya ketipu
2013 pertengahan, saya coba untuk mencari investor lain yang ingin menanamkan modalnya untuk bisnis lembu si Andi ini. Di tempat saya bekerja, saya kenal dekat dengan Intan namanya [nama sebenarnya]. Orangnya supel dan mudah bergaul dan loyal untuk berkawan di dukung lagi suaminya lumayan penghasilannya sebagai seorang pendeta di salah satu gereja di Medan.

Disini saya hanya sebagai perantara / broker dalam transaksi antara Andi sebagai pelaku bisnis lembu dan Intan sebagai investornya.

Dengan iming-iming keuntungan % akhirnya dia menginvestasikan dananya sebesar Rp. 10.000.000,- [sepuluh juta rupiah] dengan masa pinjaman hanya 3 bulan uang kembali plus keuntungannya Rp. 2.000.000,- asyik kan sobat.

Uangpun cair dan langsung saya serahkan ke Andi, setelah proses berjalan 3 bulan andi belum bisa mengembalikan dana ini, akhirnya Intan menuntut kesaya karena transaksi ini atas nama saya sendiri dan Intan bukan ke pengelola dana si Andi. Ini sebuah kesalahan fatal saya yang terlalu percaya diri.

Setiap hari si Intan menanyakan dananya untuk dikembalikan, setiap hari dia menuntut kesaya dan sepertinya si Andipun mau lepas tangan dan kebanyakan janji.

Akhirnya, saya beritahukan alamat rumah Andi untuk menemuinya dan ternyata dia sudah kabur dari rumah. Hanya orangtuanya Jayus Susanto mantan Jaksa Sumut ini yang bisa ditemui. Saya ceritakan asal muasal kronologisnya dan dia mengerti dan dengan catatan uang akan dikembalikan. Pintanya kepada saya jangan sampai kerumah mertuanya Andi karena bisa rusak hubungan orangtua. Ok saya turuti.

Beberapa bulan ditunggu, tapi belum ada kepastian dari keluarga Andi ini, akhirnya Intan & suaminya ingin menyita barang-barang saya kerumah. Hal ini juga sudah saya ceritakan kepada pihak keluarga Andi. Tapi hanya isapan jempol dan lepas tangan saja menghadapi masalah. Kesalahan fatal kedua adalah tidak adanya surat hitam diatas putih tentang hutangpiutang ini antara saya dan Andi dalam bisnis ini jika bermasalah. Ya ujung-ujungnya ternyata seperti ini akhirnya.

Tidak ada respon positif keluarga Andi ini, desakan Intan untuk kembali uangnya semakin menjadi-jadi apalagi suaminya dan akhirnya saya putuskan untuk mengganti sendiri investasi Intan sebesar Rp. 10.000.000,- plus keuntungannya Rp. 2.000.000,- Total Rp. 12.000.000 yang saya peroleh dari uang tabungan Istri dan pinjaman kantor tempat saya bekerja dulu, terimakasih rekan-rekan tempat lama saya bekerja Medicom, jasa kalian tidak akan pernah aku lupakan.

Rasa kesal dan sedih serta penyesalan terus menghantui pikiranku ini kawan, tidak akan pernah lagi… jangan pernah ini lagi terjadi dalam hidup aku…cukup..cukup…

Sembari berdoa kepada Allah untuk diberikan jalan kebaikan kedepannya. Saya bermunajat kepada Allah sembari melaksanakan ibadah puasa dan mensedekahkan sedikit uang saya ke Mesjid.

Saya bersyukur tidak ada tekanan lagi dari Intan & suaminya lagi kerumah saya yang sudah meresahkan anak-anak dan istri saya.

Hal ini juga sudah saya sampaikan kepada keluarga Andi, bahwa pembayaran Intan sudah selesai dan orangtua Andi berjanji akan melunasi/menggantikan uang yang sudah saya bayarkan kepada Intan ini dengan iming-iming akan dibayar jika tanah yang mereka miliki terjual dan sampai sekarang belum terjual juga. Apakah di jual ataukah tidak, atau laku tapi tidak diserahkan hutangnya,,, hanya dia Jayus bapaknya Andi yang bisa menjawabnya.

Sudah 3 tahun lamannya kejadian ini, semenjak tahun 2013 sampai 2016 ini hutang keluarga Andi ke saya belum terlunasi. Beberapa bulan lalu saya sudah kerumahnya dan meminta uang itu untuk dicicil, tapi jawaban yang menyayat hati saya terima dengan alasan “belum ada uang bapak”, “cemanalah ya”, ”beli bensin ajapun susah ini”, “kemarin adiknya si Andi kecelakaan”, “istri Andi operasi melahirkan”, jawaban yang lepas tangan dan tidak punya tanggungjawab moral.

Sesekali saya tanyakan kabar si Andi, pura-pura tidak tahu menjawabnya dan menjawabnya melantur. Tidak mungkinlah ya sobat seorang anak yang tidak memberitahukan keberadaannya kepada bapaknya. Saya yakin ditutupinya informasi tentang anaknya.

Saya akan terus tagih hutang saya ini kepada keluarga Andi sampai mereka melunasinya, jika belum lunas saya tidak & belum Ikhlas. Dan biar tahu juga keluarga Andi bagaimana saya dikejar-kejar, ditekan & dintimidasi bahkan barang-barang rumah saya mau disita oleh Intan beserta suaminya yang pendeta ini meminta uangnnya kembali seperti anak kecil yang meminta beli Jajan kepada saya.

Kalau mengejar si Andi ini sangat sulit karena tempat tinggalnya yang tidak tetap saat ini, terakhir saya bisa telepon istrinya, mereka sudah pindah ke Padang, kalau saya Tanya ke bapaknya [Jayus Susanto] Andi tinggal di Si Gambal-Sumut. Ntah yang mana yang benar, simpang siur informasi yang mereka sampaikan.

Saya menyampaikan berhati-hati dengan ANDI ARMANA ini, apalagi investasi jual beli lembu.

Semoga kisah pengalaman pahit saya ini berarti bagi sobat sekalian untuk tetap berhati-hati.

Salam hangat

Kholis.in 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komunitas Cerdas Finansial dan Spiritual Building The Dream - BTD

Bimbingan Meningkatkan Plafon Rezeki

BIMBINGAN MENINGKATKAN PLAFON REZEKI  "BIMBINGAN DI GRUP WA GRATIS" Bagaimana cara memperbesar kotak penampung REZEKI tersebut? ‼ ...